INTRUSI
AIR LAUT
A. Pengertian
Intrusi air laut
Intrusi
air laut terjadi bila keseimbangan terganggu. Aktivitas yang menyebabkan
intrusi air laut diantaranya pemompaan yang berlebihan, karakteristik pantai
dan batuan penyusun, kekuatan airtanah ke laut, serta fluktuasi airtanah di
daerah pantai. Proses intrusi makin panjang bisa dilakukan pengambilan airtanah
dalam jumlah berlebihan. Bila intrusi sudah masuk pada sumur, maka sumur akan
menjadi asing sehingga tidak dapat lagi dipakai untuk keperluan sehari-hari.
B.
Analisis
instrusi
Menurut
konsep Ghyben – Herzberg, air asin dijumpai pada kedalaman 40 kali tinggi muka
airtanah di atas muka air laut. Fenomena
ini disebabkan akibat perbedaan berat jenis antara air laut (1,025 g/cm3) dan
berat jenis air tawar (1,000 g/cm3).
sehingga
didapat nilai z = 40 hf
keterangan:
hf = elevasi muka airtanah di atas muka air laut (m)
z = kedalaman interface di bawah muka air laut (m)
ρs = berat jenis air laut (g/cm3)
ρf = berat jenis air tawar (g/cm3)
Upconning
adalah proses kenaikan interface secara lokal akibat adanya pemompaan pada
sumur yang terletak sedikit di atas interface.
Pada saat pemompaan dimulai,interface dalam keadaan horisontal. Makin lama interface makin naik hingga
mencapai sumur. Bila pemompaan
dihentikan sebelum interface mencapai sumur, air laut akan cenderung tetap
berada di posisi tersebut daripada kembali ke keadaan semula.
Intrusi
air laut dapat dikenali dengan melihat komposisi kimia airtanah. Perubahan ini terjadi dengan cara
1. Reaksi kimia antara air laut dengan
mineral-mineral akuifer.
2. Reduksi sulfat dan bertambah besarnya
konsentrasi karbon atau asam lemah lain.
3. Terjadi pelarutan dan pengendapan.
Revelle
menggunakan nilai rasio antara klorida dan bikarbonat untuk mengevaluasi adanya
intrusi air laut. Penggunaan klorida
dikarenakan klorida merupakan ion dominan pada air laut dan bikarbonat
merupakan ion dominan pada air tawar.
Semakin
tinggi nilai rasio, berarti pengaruh intrusi air laut makin besar, sedangkan
bila nilai rasio rendah maka pengaruh intrusi air laut kecil.
C. cara untuk mengendalikan intrusi laut
1. Mengubah Pola Pemompaan
Memindah
lokasi pemompaan dari pantai ke arah hulu akan menambah kemiringan landaian
hidrolika ke arah laut, sehingga tekanan airtanah akan bertambah besar.
2. Pengisian Airtanah Buatan
Muka
airtanah dinaikkan dengan melakukan pengisian airtanah buatan. Untuk akuifer bebas dapat dilakukan dengan
menyebarkan air dipermukaan tanah, sedangkan pada akuifer tertekan dapat
dilakukan pada sumur pengisian yang menembus akuifer tersebut.
3. Extraction Barrier
Ekstraction
barrier dapat dibuat dengan melakukan pemompaan air asin secara terus menerus pada
sumur yang terletak di dekat garis pantai.
Pemompaan ini akan menyebabkan terjadinya cekungan air asin serta air
tawar akan mengalir ke cekungan tersebut.
Akibatnya terjadi baji air laut ke daratan.
4.
Injection Barrier
Injection
barrier dapat dibuat dengan melakukan pengisian air tawar pada sumur yang
terletak di dekat garis pantai.
Pengisian air akan menaikkan muka air tanah di sumur tersebut, akan
berfungsi sebagai penghalang masuknya air laut ke daratan.
5. Subsurface Barrier
Penghalang
di bawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar dapat dibuat
semacam dam dari lempung, beton, bentonit maupun aspal
0 komentar:
Post a Comment