I.PENDAHULUAN
Alat berat yang
kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat
berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya
jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka
macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan
dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan
konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut antaranya :
bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor
grader, dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan
diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang
akan dibahas.
II.STUDI PUSTAKA
A. Bulldozer
Bulldozer adalah
suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan
serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk
menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading),
menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah
yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah
yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper
(alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada
ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut
kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien
berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak
boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet.
Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah
tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam
blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper,
sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.
Pada dasarnya
bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya,
artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya
attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer,
selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping
dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
Jenis pekerjaan
yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,Pembukaan jalan baru,Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,Membantu mengisi material pada scraper,Menyebarkan materialMengisi kembali saluran,Membersihkan quarry.
1. Blade
Dalam
pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian
rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade
yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:
Ø Universal Blade (U-Blade)
Blade jenis ini
dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas
produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak
karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh.
Umumnya bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah
(land reclamation), stock pile work, dan sebagainya.
Ø Straight Blade (S-Blade)
Straight blade
cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi
dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel
material dengan mudah.
Ø Angling Blade (A-Blade)
Angling blade
dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk:
a. Pembuangan ke
samping (side casting)
b. Pembukaan jalan
(pioneering roads)
c. Menggali saluran
(cutting ditches)
d. Pekerjaan lain yang
sesuai.
Ø Chusion Blade (C-Blade)
Chusion blade
dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk meredam
tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk
pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan
untuk meningkatkan kmampuan maneuver.
2.Produktivitas Dozer
Produktifitas dozer
sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.
Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1
siklus dan dalam 1 jam pegoperasian.
a.Kapasitas Blade
Kapasitas blade
dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari
kapasitas blade (dalam lcm) adalah:
Nilai W = 1,5
sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.
b.Waktu Siklus
Pengisian blade
umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada saat
kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat
ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu
siklus juga ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang
merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat
laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang
diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah:
CT= FT + HT + RT
c.Produktivitas
Perhitungan
maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus:
Contoh soal:
Hitung produktivitas bulldozer yang
digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60 m dengan menggunakan S-Blade
yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m. Diperkirakan kecepatan dozer
adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu tetap 0,3
menit.waktu operasi 60 menit.
Jawab:
Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4
menit
Produktivitas :
B. Loader
Alat penggerak
loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda
crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip
dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada
saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri
atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive
biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket
bermuatan penuh.
Bucket digunakan
untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan
kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump
truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general
purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran
bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran
yang paling sering digunakan adalah 6 m3.
Penggunaan loader
yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan
untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk memuat
material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah
pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali
butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher
plant.
1.Aplikasi Loader
Fungsi loader
adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat pengangkut.
Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader
sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material
dari kedalam truck yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass
loading.
Awalnya pemuatan
material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau front shovel,
namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih
seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan
lebar yang sama dengan lebar bucket.
2.Produktivitas
Loader
Factor-faktor yang
harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai
berikut:
a.Kondisi material,
b.Tipe bucket dan
kapasitasnya,
c.Area untuk pergerakan
loader,
d.Waktu siklus loader
,
e.Waktu efisien
loader.
Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)
Material
|
Factor
|
Material seragam atau campuran
|
0,95-1,00
|
Batu kerikil
|
0,85-0,90
|
Batu hasil peledakan (baik)
|
0,80-0,95
|
Batuan hasil bebatuan (rata-rata)
|
0,75-0,90
|
Batuan hasill peldakan (buruk)
|
0,60-0,75
|
Batuan berlumpur
|
1,00-1,20
|
Lanau basah
|
1,00-1,10
|
Material berbeton
|
0,85-0,95
|
Cara menghitung
produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang tergantung pada
beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut. Waktu
berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan
tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap
waktu siklus.
Tabel 2.2 Waktu muat (menit)
Material
|
LT
|
Berbutir seragam
|
0,03-0,05
|
Berbutir campuran dan basah
|
0,03-0,06
|
Lanau basah
|
0,03-0,07
|
Tanah atau kerikil
|
0,04-0,20
|
Material berbeton
|
0,05-0,20
|
Untuk meghitung
waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang berbeda utnuk
setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas
adalah:
Uraian
|
Factor
|
Kondisi
tanah:
Ø Berbutir
campuran
Ø Diameter
< 3 mm
Ø Diameter
3-20 mm
Ø Diameter
20-150 mm
Ø Diameter
150 >
Ø Kondisi
tanah asli/lepas
|
+0,02
+0,02
−0,02
0
+0,03
+0,04
|
Timbunan
Ø Tinbunan dengan tinggi > 3 m
Ø Tinbunan dengan tinggi < 3 m
Ø Pembongkaran dari truck
|
0
+0,01
+0,02
|
Lain-lain
Ø Pengoperasian tetap
Ø Pengoperasian tidak tetap
Ø Target sedikit
Ø Target berresiko
|
−0,04
+0,04
+0,04
+0,05
|
Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)
Tabel 2.4 waktu buang (menit)
Pemuatan
|
DT
|
Ø Ditmpah
di atas tanah
Ø Dimuat
ke dalam truck
|
±0,10
0,04-0,07
|
Contoh soal:
Sebuah loader digunakan untuk
memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke dalam truck. Material
merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang dari 3,5 mm.
loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh rata-rata
50 m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit
perjam engan pengoperasian tetap.
Dari table 2.1 BBF adalah 1
Dari table 2.2 LT = 0,05 menit
Dari table 2,3 faktor koreksi waktu
siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit
Dari table 2.4 DT = 0,5 menit
Dari grafik di lampiran pada buku
“Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.
hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit
CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 +
0,5 = 0,58 menit
C. Excavator (Alat Gali)
Yang termasuk
didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga dikenal
sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga
disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.
Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan mesin
sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada
gerakan pada alat penggerak.
1. Alat Penggali Hidrolis
Karakteristik
penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga diesel
engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah
menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan
sampai ke bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang
termasuk dalam alat penggali hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya,
dimana backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat
tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material dipermukaan tempat
alat tersebut berada.
a. Front Shovel
Front shovel adalah
alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat alat tersebut
berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada
factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut
dikalikan dengan kapasitas bucket (heaped capacity).
Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali
Material
|
BFF (%)
|
Tanah
dan tanah organic
|
80-110
|
Pasir
dan kerikil
|
90-100
|
Lempung
keras
|
65-95
|
Lempung
basah
|
50-90
|
Batuan
dengan peledakan buruk
|
40-70
|
Batuan
dengan peledakan baik
|
70-90
|
Prouktivitas fromt
shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut putaran,
besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga
merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor
tersebut diberikan dalam table berikut:
Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran
Persentase
kedalaman optimumu
|
Sudut putaran
|
||||||
45º
|
60º
|
75º
|
90º
|
120º
|
150º
|
180º
|
|
40
|
0,93
|
0,89
|
0,85
|
0,80
|
0,72
|
0,65
|
0,59
|
60
|
1,10
|
1,03
|
0,96
|
0,91
|
0,81
|
0,73
|
0,66
|
80
|
1,22
|
1,12
|
1,04
|
0,98
|
0,86
|
0,77
|
0,69
|
100
|
1,26
|
1,16
|
1,07
|
1,00
|
0,88
|
0,79
|
0,71
|
120
|
1,20
|
1,11
|
1,03
|
0,97
|
0,86
|
0,77
|
0,70
|
140
|
1,12
|
1,04
|
0,97
|
0,91
|
0,81
|
0,73
|
0,66
|
160
|
1,03
|
0,96
|
0,90
|
0,85
|
0,75
|
0,67
|
0,62
|
b. Backhoe
Backho biasanya
digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement.
Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas.
Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket.
Rumusnya:
Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)
Jenis Material
|
Ukuran Alat
|
||
< 0,76 m3
|
0,94 – 1,72 m3
|
>
1,72 m3
|
|
Kerikil, pasir, tanah organic
|
0,24
|
0,30
|
0,40
|
Tanah, lempung lunak
|
0,30
|
0,375
|
0,50
|
Batuan,lempung keras
|
0,375
|
0,462
|
0,60
|
Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar
Kedalaman
penggalian
(% dari
maks)
|
Sudut Putar (º)
|
|||||
45
|
60
|
75
|
90
|
120
|
180
|
|
30
|
1,33
|
1,26
|
1,21
|
1,15
|
1,08
|
0,95
|
50
|
1,28
|
1,21
|
1,16
|
1,10
|
1,03
|
0,91
|
70
|
1,16
|
1,10
|
1,05
|
1,00
|
0,94
|
0,83
|
90
|
1,04
|
1,00
|
0,95
|
0,90
|
0,85
|
0,75
|
Contoh soal:
Backhoe digunakan untuk melakukan
penggalian lempung kerikil, alat mempunyai kapasitas 1,6 m3.
Rata-rata kedalaman penggalian adalah 6 m dengan maksimum kedalaman penggalian
adalah 7 m. sudut putar alat adalah 75º. Berapa produktivitas alat jika
efisiensi adalah 50 menit/jam?
Penyelsaian:
BFF
(table 2.5) untuk kerikil adalah 90-100%, gunakan 95%
Waktu siklus (table
2.7) adalah 0,30 menit
Persentase
kedalaman = 6 m/7 m = 0,86 =
86% S = 1,05
Produktivitas
backhoe :
P = 266 m3 / jam
2. Dragline
Dragline adalah
alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari
pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari
alat-alat gali lainnya.alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan
pada boom. Panjang boom dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih
panjang dari boom alat gali lainnya.
3. Clamshell
Pada umumnya
clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil, batuan
pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran
bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan
umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat
digunakan untuk menggali. Pada bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi
yang membantu alat dalam menggali material.
Perhitungan
produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan
untuk clamshell adalah:
Pada umumnya waktu
siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.
D. Motor Grader
Motor grader
merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan. Untuk keprluan
perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk permukaan yang
dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan
tanah dan campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan
perawatan jalan dan dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam
proyeklapangan terbang.
Dalam
pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebutmoldboard yang
dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor
grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi
pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan flexibel
yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar
dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya, seperti:
Ø Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk
kecil) dipasang di bagian depan blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.
Ø Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
Ø Elevating grader unit (alat pengatur grading)
Produktivitas
grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan,
sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader
adalah luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan
pekerjaan jalan dihitung melalui rumus:
N (passes) adalah
berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada suatu tempat
sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi
permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang
diinginkan. Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor
grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam) adalah
kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan untuk
menghitung produktivitas adalah:
Prod = 1000vWE
(m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi
kerja)
Contoh soal:
Jalan
tanah sepanjang 12 km memerlukan perataan dan pembentukan permukaannya kembali.
Diperkirakan motor grader yang digunakan untuk pekerjaan tersebut harus
melakukan pass sebanyak 6 kali. Karena kondisi jalan maka dua pass pertama
dikerjakan dengan kecepatan 7 km/jam dan semakin cepat 1 km/jam untuk dua pass
kedua dan ketiga. Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika
efesiensi adalah 45 menit/jam?
Penyelesaian:
E. Dump Truck
Dump truck adalah
suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai
jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan
untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump
truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:
Ø On high way dump truck muatannya < 20 m3
Ø Off high way dump truck muatanya > 20 m3
1. Pemilihan Truck
Kapasitas truck
yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan
ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau
sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus
diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:
a.Truck Kecil
Keuntungan dalam
menggunakan truck berukuran kecil antara lain:
Ø Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah
mengoperasikannya
Ø Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
Ø Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
Ø Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
Ø Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan
tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total produksi.
Sedangkan
kerugiannya adalah:
Ø Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck
yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading)
Ø Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
Ø Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya
truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.
b. Truck Besar
Keuntungan dengan menggunakan truck
berukuran besar adlah:
Ø Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil,
jumlah unit truck besar lebih sedikit
Ø Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
Ø Cocok untuk angkutan jarak jauh
Ø Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu
hilang lebih sedikit.
Kerugiannya adalah:
Ø Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan
jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang besar
Ø Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang
besar
Ø Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck
tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)
Ø Maintenance lebih sulit dilaksanakan.
2. Produktivitas
Produktivitas suatu
alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari waktu
pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan
kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas
truck adalah:
Factor-faktor yang
mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
a. Waktu muat,
tergantung pada:
Ø Ukuran dan jenis alat pemuat
Ø Jenis dan kondisi material yang dimuat
Ø Kapasitas alat angkut
Ø Kemampuan operator alat muat dan alat angkut
b. Waktu berangkat
atau pengangkutan tergantung pada:
Ø Jarak tempuh alat angkut
Ø Kondisi jalan yang dilalui
c. Waktu pembongkaan
muatan tergantung pada:
Ø Jenis dan kondisi material
Ø Cara pembongkaran material
Ø Jenis alat pengangkutan
0 komentar:
Post a Comment