Sunday, October 26, 2014

TUTORIAL PEMASANGAN TIANG PANCANG




      Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
    Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Berikut ini adalah video cara pelaksanaan/pemancangan tiang pancang.
Untuk analisis Kapasitas Daya Dukung tiang pancang bisa di lihat disini








Wednesday, October 22, 2014

CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS KERANGKA KUDA-KUDA BAJA


Dik :Rangka atap baja untuk gudang terbuka dengan bentang = 21 m
Panjang = 36 m dengan jarak antar kolom = 6 m
Atap menggunakan asbes
Tinggi bangunan = 6 m
Sudut kemiringan atap = 20°
Dit : Perencanaan gudang tersebut





Download Contohnya disini















Monday, October 20, 2014

PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI TERHADAP LENTUR DAN TULANGAN TARIK


Dalam perencanaan penampang persegi  dengan tulangan tarik, permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan b,d, dan As untuk harga  mn= Mu


Contoh Perhitungan
Sebuah balok beton mempunyai ukuran b x h = 250 x 500 mm, mutu beton f’c = 25 Mpa, mutu baja fy = 400 Mpa, balok memikul beban lentur Mu = 100 kNm.
Ditanya, tentukan jumlah tulangan As yang dibutuhkan.

Penyelesaian


Perencanaan Penampang Persegi Terhadap Lentur Dengan Penulangan Tarik dan Tekan (Rangkap).











Friday, October 17, 2014

JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN LENTUR




a). Retak Halus (hair cracking)
dengan ciri-ciri Lebar celah ≤ 3mm. Penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar / bagian perkerasan dibawah lapis permukaan yang kurang stabil. akibat retak halus ini air dapat meresap kedalam lapis permukaan. Sehingga untuk pemeliharaan dapat digunakan lapis latasir, buras. Dalam tahap perbaikan, sebaiknya dilengkapi dengan sitem aquaproof. diman jika dibiarkan berlarut-larut retak rambut dapat berkembang menjadi retak buaya.




b) Retak Kulit Buaya (alligator crack)
• ciri-ciri utama dari retak kulit buaya adalah dengan adanya celah dengan lebar ≥ 3mm. Saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya. Retak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan dibawah lapis permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah naik).
• Daerah retak kulit buaya yang luas, biasanya disebabkan oleh repetisi beban lalu lintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan tersebut. Untuk sementara untuk pemeliharaan dapat digunakan lapis burda, burtu, ataupun lataston.
• Jika celah ≤ 3mm, sebaiknya bagian perkerasan yang telah mengalami retak kulit buaya akibat rembesan air ke lapis pondasi dan tanah dasar diperbaiki dengan cara dibongkar dan dibuang bagian-bagian yang basah, kemudian dilapis kembali dengan bahan yang sesuai. Perbaikan harus disertai dengan perbaikan drainase disekitarnya. Kerusakan yang disebabkan oleh beban lalu lintas harus diperbaiki dengan memberi lapis tambahan.


c) Retak Pinggir (edge crack)
• Retak pinggir, retak memanjang jalan, dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu, disebabkan oleh tidak baiknya sokongan dari arah samping, drainase kurang baik, terjadinya penyusutan tanah, atau terjadinya settlement dibawah daerah tersebut. Akar tanaman yang tumbuh ditepi perkerasan dapat pula menjadi sebab terjadinya retak pinggir.
• Cara perbaikan dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair & pasir. Perbaikan drainase harus dilakukan, bahu diperlebar, dan dipadatkan, jika pinggir perkerasan mengalami penurunan, elevasi dapat diperbaiki dengan mempergunakan hotmix. Retak ini lama kelamaan akan bertambah besar dengan disertai lubang-lubang.


d) Retak Sambungan Bahu Perkerasan (edge joint crack)
• Retak sambungan bahu perkerasan, retak memanjang, umumnya terjadi pada sambungan bahu dengan perkerasan. Retak dapat disebabkan kondisi drainase dibawah bahu jalan lebih buruk daripada dibawah perkerasan, terjadinya settlement di bahu jalan, penyusutan material bahu / perkerasan jala, atau akibat lintasan truk / kendaraan berat di bahu jalan.
• Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah dengan capuran aspal cair dan pasir.

e) Retak Sambungan Jalan (lane joint crack)
• Retak ini merupakan retak yang terjadi secara memanjang yang pada dua sambungan lalu lintas. Hal ini disebabkan tidak baiknya ikatan sambungan dua lajur lalu lintas.
• Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukkan campuran aspal cair dan pasir ke dalam celah-celah yang terjadi.


f) Retak Sambungan Pelebaran Jalan (widening crack)
• Retak jenis ini terjadi pada sambungan antara perkerasan lama dengan perkerasan pelebaran secara memanjang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya dukung di bawah bagian pelebaran dan bagian jalan lama, dapat juga disebabkan oleh tidak baiknya ikatan antar sambungan.
• Perbaikan dilakukan dengan mengisi celah-celah dengan campuran aspal cair dan pasir.


g) Retak Refleksi (reflection crack)
• Ciri-ciri Retak Refleksi dapat terjadi secara memanjang, melintang, diagonal, atau membentuk kotak. Terjadi pada lapis tambahan (overlay) yang menggambarkan retakan di bawahnya. Retak ini dapat terjadi jika retak pada perkerasan lama tidak diperbaiki dengan baik sebelum pekerjaan overlay, dapat pula terjadi jika terjadi gerakan vertical atau horizontal di bawah lapis tambahan sebagai akibat perubahan kadar air pada jenis tanah yang ekspansif.
• Untuk retak memanjanag, melintang dan diagonal perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah-celah dengan campuran aspal cair dan pasir. Untuk retak berbentuk kotak, perbaikan dilakukan dengan membongkar dan melapis kembali dengan bahan yang sesuai


h. Cacat Permukaan (disintegration)

jenis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi & mekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah sebagai berikut:
a) Lubang (potholes)
kerusakan jalan berbentuk lubang (potholes) memiliki ukuran yang bervariasi dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan meresapkan air sampai ke dalam lapis permukaan yang dapat menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan. 
Proses pembentukan lubang dapat terjadi akibat :
Campuran lapis permukaan yang buruk seperti :
• Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
• Agregat kotor sehingga ikatan antar aspal dan agregat tidak baik.
• Temperature campuran tidak memenuhi persyaratan.
Lapis permukaan tipis sehingga lapisan aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh cuaca.
System drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul dalam lapis perkerasan.
Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap masuk dan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.
untuk perbaikan maka lubang-lubang tersebut harus dibongkar dan dilapis kembali dimana pembongkaran berfungsi untuk meningkatkan daya cengkram antar sambungan perkerasan yang baru dan perkerasan yang lama.


i. Pelepasan butir (raveling)
• Dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek serta disebabkan oleh hal yang sama dengan lubang
• Dapat diperbaiki dengan meberikan lapisan tambahan di atas lapisan yang mengalami pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan dan dikeringkan


j. Pengelupasan Lapisan Permukaan (stripping)
• Disebabkabn oleh kurangnya ikatan antara lapis permukaan dan lapis di bawahnya, atau terlalu tipisnya lapis permukaan.
• Dapat diperbaiki dengan cara digaruk, diratakan, dan dipadatkan. Setelah itu dilapis dengan buras.


k. Pengausan (polished aggregate)
Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan / agregat yang digunakan berbentuk bulat dan licin. Dapat diatasi dengan latasir, buras, latasbum

LANGKAH LANGKAH MENGGUNAKAN THEODOLITE


Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.



Setting alat Theodolite

  1. letakkan pesawat diatas statif atau kaki tiga lalu diikat dengan baut yang ada pada statif.
  2. Setelah pesawat terikat dengan sempurna pada statif baru pesawat yang sudah terikat pada statif diangkat dan diletakkan diatas patok yang sudah ada pakunya.
  3. kemudian tancapkan salah satu kaki tripod sambil kedua tangan  memegang kedua kaki di tripod yang lainya, lalu lihat paku dibawah dengan bantuan centring, setelah paku terlihat baru kedua kaki yang kita pegang ditaruh pada tanah.
  4. Setelah statif ditaruh semua dan patok serta pakunya sudah  kelihatan (walau tidak tepat) baru diinjak ketiga kaki di statip agar posisinya kuat menancap ditanah dan alat tidak mudah goyang.
  5. Setelah posisi statip kuat dan tidak goyang barulah dilihat paku lowat centring, apabila paku tidak tepat  maka kejar pakunya dengan menggunakan sekrup penyetel sambil melihat centring, karena dengan memutar sekrup penyetel. lingkaran petunjuk yang ada pada centring akan berubah dan arahkan lingkaran tersebut pada paku yang ada dipatok.
  6. Setelah itu barulah dilihat nivo kotak (bagian bawah). Apabila nivo kotaknya tidak ada ditengah maka posisi alat dalam keadaan miring. Untuk melihat dimana posisi alat yang lebih tinggi maka lihat gelembung yang ada pada nivo kotak, apabila nivo kotaknya ada di Timur maka posisi alat tersebut lebih tinggi disebelah Timur maka kaki sebelah Timur dipendekkan atau yang sebelah Barat dinaikkan.
  7. Setelah posisi gelembung pada  nivo kotak ada ditengah maka alat sudah dalam keadaan waterpass, walau masih dalam  keadaan kasar.
  8. untuk menghaluskan agar posisinya lebih level maka gunakan nivo 
  9. cararanya : karena dibawah alat theodolit terdapat tiga sekrup penyetel maka sebut saja sekrup A, B, C.
  10. Pertama sejajarkan nivo tabung dengan kedua sekrup penyetel (bebas dan tidak terikat harus sekrup yang mana). Misalnya saja A dan B, setelah itu baru dilihat posisi gelembungnya. Apabila tidak ditengah maka posisi alat tersebut belum level maka harus ditengahkan dengan menggunakan sekrup A dan B.
  11. Setelah nivo tabung ada ditengah baru diputar 90° atau 270° dan nivo tabung ditengahkan dengan menggunakan sekrup yang C, setelah ditengah berarti posisi nivo tabung dan kotak sudah sempurna dan keduanya ada ditengah.Setelah itu baru dilihat centring apabila paku sudah tepat pada lingkaran kecil berarti alat tersebut sudah tepat diatas patok apabila belum tepat maka alat harus digeser dengan cara mengendorkan baut pengikat yang berada dibawah alat ukur. Setelah kendor geser alat tersebut agar tepat di atas paku tetapi jangan diputar, sebab kalau diputar posisi nivo pasti akan berubah banyak.
  12. Setelah posisi alat tepat diatas patok maka pengaturan nivo tabung diulangi seperti semula sehinga posisinya ditengah lagi, seperti pada waktu penyetelan pertama. 
  13. Setelah selesai, tentukan titik acuan alat sebagai 0°00'00"(arah utara bumi dengan menggunakan kompas) dan juga tidak lupa untuk mengunci sekrup penggerak horizontal.
  14. Nyalakan layar dengan menggunakan tombol power.
  15. Kemudian setting sudut horizontal 0°00'00" dengan menekan tombol [0 SET] dua kali.•  Satu kali untuk mengetahui sudut vertical •  Dua kali untuk mengetahui persentase kemiringan
  16. Tampilkan pembacaan sudut vertical dengan menekan tombol [V/%]
  17. Apabila di layar pada pembacaan sudut horizontal muncul huruf R menunjukan pembacaan sudut biasa, dan bila ingin diubah menjadi pembacaan sudut luar biasa tekan tombol [R/L].
  18.  Setelah itu di ukur tingginya alat dengan meteran atau roll meter dan alat siap untuk digunakan.
Sekian dulu cara cara menyetting theodolite. semoga bermanfaat!!

Saturday, October 11, 2014

CARA MEMBUAT BLOG


saya dapat tugas dari dosen APTI cara membuat blog . .
neh cara gampang membuat blog :


1. Kunjung situs Blogger.com
2. Isi Email dan password Gmail sobat . Lalu klik tombol "Masuk" atau "Sign in"
3. Selanjutnya Sobat akan dibawa masuk ke halaman awal Blogger.  Di sana akan terlihat akun Gmail sobat di Google+ termasuk foto profilnya. Tapi biarkan saja.  Klik tombol "Lanjutkan ke Blogger".
4. Silahkan Diklik tulisan "Blog Baru", nanti akan muncul tampilan pembuatan blog baru.
Judul: Isi dengan judul blog, misalnya" TEKNOLOGI INFORMASI"
Alamat: Isi alamat blog yang diinginkan di blogspot, misalnya "http://teknologi informasi.blogspot.com/". Apabila muncul tulisan "Alamat blog ini tersedia" berarti nama blog itu bisa digunakan. Tapi jika muncul tulisan "Alamat Blog ini tidak tersedia" berarti alamat tersebut sudah diambil oleh orang lain. Perlu diketahui bahwa alamat URL sebuah blog hanya dimiliki oleh 1 orang di dunia ini
Pilih Template: Silahkan pilih tampilan blog (templete). Ada 7 pilihan template, pilih salah satunya.
Setelah itu klik tombol "Buat blog! bisanya tmpltaenya sederhana, tapi anda bisa cari di google template yang lebih menarik .