Sunday, November 30, 2014

TENTANG BLOG "DUNIA SIPIL"


Saya dapat tugas untuk memposting sekilas tentang blog dunia sipil.
kali ini saya memposting mengenai latar belakang, isi, dan cara pembuatan blog ini.
Tapi kali ini saya memposting lewat pesentasi.


Sunday, October 26, 2014

TUTORIAL PEMASANGAN TIANG PANCANG




      Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
    Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Berikut ini adalah video cara pelaksanaan/pemancangan tiang pancang.
Untuk analisis Kapasitas Daya Dukung tiang pancang bisa di lihat disini








Wednesday, October 22, 2014

CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS KERANGKA KUDA-KUDA BAJA


Dik :Rangka atap baja untuk gudang terbuka dengan bentang = 21 m
Panjang = 36 m dengan jarak antar kolom = 6 m
Atap menggunakan asbes
Tinggi bangunan = 6 m
Sudut kemiringan atap = 20°
Dit : Perencanaan gudang tersebut





Download Contohnya disini















Monday, October 20, 2014

PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI TERHADAP LENTUR DAN TULANGAN TARIK


Dalam perencanaan penampang persegi  dengan tulangan tarik, permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan b,d, dan As untuk harga  mn= Mu


Contoh Perhitungan
Sebuah balok beton mempunyai ukuran b x h = 250 x 500 mm, mutu beton f’c = 25 Mpa, mutu baja fy = 400 Mpa, balok memikul beban lentur Mu = 100 kNm.
Ditanya, tentukan jumlah tulangan As yang dibutuhkan.

Penyelesaian


Perencanaan Penampang Persegi Terhadap Lentur Dengan Penulangan Tarik dan Tekan (Rangkap).











Friday, October 17, 2014

JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN LENTUR




a). Retak Halus (hair cracking)
dengan ciri-ciri Lebar celah ≤ 3mm. Penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar / bagian perkerasan dibawah lapis permukaan yang kurang stabil. akibat retak halus ini air dapat meresap kedalam lapis permukaan. Sehingga untuk pemeliharaan dapat digunakan lapis latasir, buras. Dalam tahap perbaikan, sebaiknya dilengkapi dengan sitem aquaproof. diman jika dibiarkan berlarut-larut retak rambut dapat berkembang menjadi retak buaya.




b) Retak Kulit Buaya (alligator crack)
• ciri-ciri utama dari retak kulit buaya adalah dengan adanya celah dengan lebar ≥ 3mm. Saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya. Retak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan dibawah lapis permukaan kurang stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah naik).
• Daerah retak kulit buaya yang luas, biasanya disebabkan oleh repetisi beban lalu lintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan tersebut. Untuk sementara untuk pemeliharaan dapat digunakan lapis burda, burtu, ataupun lataston.
• Jika celah ≤ 3mm, sebaiknya bagian perkerasan yang telah mengalami retak kulit buaya akibat rembesan air ke lapis pondasi dan tanah dasar diperbaiki dengan cara dibongkar dan dibuang bagian-bagian yang basah, kemudian dilapis kembali dengan bahan yang sesuai. Perbaikan harus disertai dengan perbaikan drainase disekitarnya. Kerusakan yang disebabkan oleh beban lalu lintas harus diperbaiki dengan memberi lapis tambahan.


c) Retak Pinggir (edge crack)
• Retak pinggir, retak memanjang jalan, dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu, disebabkan oleh tidak baiknya sokongan dari arah samping, drainase kurang baik, terjadinya penyusutan tanah, atau terjadinya settlement dibawah daerah tersebut. Akar tanaman yang tumbuh ditepi perkerasan dapat pula menjadi sebab terjadinya retak pinggir.
• Cara perbaikan dengan mengisi celah dengan campuran aspal cair & pasir. Perbaikan drainase harus dilakukan, bahu diperlebar, dan dipadatkan, jika pinggir perkerasan mengalami penurunan, elevasi dapat diperbaiki dengan mempergunakan hotmix. Retak ini lama kelamaan akan bertambah besar dengan disertai lubang-lubang.


d) Retak Sambungan Bahu Perkerasan (edge joint crack)
• Retak sambungan bahu perkerasan, retak memanjang, umumnya terjadi pada sambungan bahu dengan perkerasan. Retak dapat disebabkan kondisi drainase dibawah bahu jalan lebih buruk daripada dibawah perkerasan, terjadinya settlement di bahu jalan, penyusutan material bahu / perkerasan jala, atau akibat lintasan truk / kendaraan berat di bahu jalan.
• Perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah dengan capuran aspal cair dan pasir.

e) Retak Sambungan Jalan (lane joint crack)
• Retak ini merupakan retak yang terjadi secara memanjang yang pada dua sambungan lalu lintas. Hal ini disebabkan tidak baiknya ikatan sambungan dua lajur lalu lintas.
• Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukkan campuran aspal cair dan pasir ke dalam celah-celah yang terjadi.


f) Retak Sambungan Pelebaran Jalan (widening crack)
• Retak jenis ini terjadi pada sambungan antara perkerasan lama dengan perkerasan pelebaran secara memanjang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya dukung di bawah bagian pelebaran dan bagian jalan lama, dapat juga disebabkan oleh tidak baiknya ikatan antar sambungan.
• Perbaikan dilakukan dengan mengisi celah-celah dengan campuran aspal cair dan pasir.


g) Retak Refleksi (reflection crack)
• Ciri-ciri Retak Refleksi dapat terjadi secara memanjang, melintang, diagonal, atau membentuk kotak. Terjadi pada lapis tambahan (overlay) yang menggambarkan retakan di bawahnya. Retak ini dapat terjadi jika retak pada perkerasan lama tidak diperbaiki dengan baik sebelum pekerjaan overlay, dapat pula terjadi jika terjadi gerakan vertical atau horizontal di bawah lapis tambahan sebagai akibat perubahan kadar air pada jenis tanah yang ekspansif.
• Untuk retak memanjanag, melintang dan diagonal perbaikan dapat dilakukan dengan mengisi celah-celah dengan campuran aspal cair dan pasir. Untuk retak berbentuk kotak, perbaikan dilakukan dengan membongkar dan melapis kembali dengan bahan yang sesuai


h. Cacat Permukaan (disintegration)

jenis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi & mekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah sebagai berikut:
a) Lubang (potholes)
kerusakan jalan berbentuk lubang (potholes) memiliki ukuran yang bervariasi dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan meresapkan air sampai ke dalam lapis permukaan yang dapat menyebabkan semakin parahnya kerusakan jalan. 
Proses pembentukan lubang dapat terjadi akibat :
Campuran lapis permukaan yang buruk seperti :
• Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah lepas.
• Agregat kotor sehingga ikatan antar aspal dan agregat tidak baik.
• Temperature campuran tidak memenuhi persyaratan.
Lapis permukaan tipis sehingga lapisan aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh cuaca.
System drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan mengumpul dalam lapis perkerasan.
Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap masuk dan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.
untuk perbaikan maka lubang-lubang tersebut harus dibongkar dan dilapis kembali dimana pembongkaran berfungsi untuk meningkatkan daya cengkram antar sambungan perkerasan yang baru dan perkerasan yang lama.


i. Pelepasan butir (raveling)
• Dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek serta disebabkan oleh hal yang sama dengan lubang
• Dapat diperbaiki dengan meberikan lapisan tambahan di atas lapisan yang mengalami pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan dan dikeringkan


j. Pengelupasan Lapisan Permukaan (stripping)
• Disebabkabn oleh kurangnya ikatan antara lapis permukaan dan lapis di bawahnya, atau terlalu tipisnya lapis permukaan.
• Dapat diperbaiki dengan cara digaruk, diratakan, dan dipadatkan. Setelah itu dilapis dengan buras.


k. Pengausan (polished aggregate)
Pengausan terjadi karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan / agregat yang digunakan berbentuk bulat dan licin. Dapat diatasi dengan latasir, buras, latasbum

LANGKAH LANGKAH MENGGUNAKAN THEODOLITE


Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.



Setting alat Theodolite

  1. letakkan pesawat diatas statif atau kaki tiga lalu diikat dengan baut yang ada pada statif.
  2. Setelah pesawat terikat dengan sempurna pada statif baru pesawat yang sudah terikat pada statif diangkat dan diletakkan diatas patok yang sudah ada pakunya.
  3. kemudian tancapkan salah satu kaki tripod sambil kedua tangan  memegang kedua kaki di tripod yang lainya, lalu lihat paku dibawah dengan bantuan centring, setelah paku terlihat baru kedua kaki yang kita pegang ditaruh pada tanah.
  4. Setelah statif ditaruh semua dan patok serta pakunya sudah  kelihatan (walau tidak tepat) baru diinjak ketiga kaki di statip agar posisinya kuat menancap ditanah dan alat tidak mudah goyang.
  5. Setelah posisi statip kuat dan tidak goyang barulah dilihat paku lowat centring, apabila paku tidak tepat  maka kejar pakunya dengan menggunakan sekrup penyetel sambil melihat centring, karena dengan memutar sekrup penyetel. lingkaran petunjuk yang ada pada centring akan berubah dan arahkan lingkaran tersebut pada paku yang ada dipatok.
  6. Setelah itu barulah dilihat nivo kotak (bagian bawah). Apabila nivo kotaknya tidak ada ditengah maka posisi alat dalam keadaan miring. Untuk melihat dimana posisi alat yang lebih tinggi maka lihat gelembung yang ada pada nivo kotak, apabila nivo kotaknya ada di Timur maka posisi alat tersebut lebih tinggi disebelah Timur maka kaki sebelah Timur dipendekkan atau yang sebelah Barat dinaikkan.
  7. Setelah posisi gelembung pada  nivo kotak ada ditengah maka alat sudah dalam keadaan waterpass, walau masih dalam  keadaan kasar.
  8. untuk menghaluskan agar posisinya lebih level maka gunakan nivo 
  9. cararanya : karena dibawah alat theodolit terdapat tiga sekrup penyetel maka sebut saja sekrup A, B, C.
  10. Pertama sejajarkan nivo tabung dengan kedua sekrup penyetel (bebas dan tidak terikat harus sekrup yang mana). Misalnya saja A dan B, setelah itu baru dilihat posisi gelembungnya. Apabila tidak ditengah maka posisi alat tersebut belum level maka harus ditengahkan dengan menggunakan sekrup A dan B.
  11. Setelah nivo tabung ada ditengah baru diputar 90° atau 270° dan nivo tabung ditengahkan dengan menggunakan sekrup yang C, setelah ditengah berarti posisi nivo tabung dan kotak sudah sempurna dan keduanya ada ditengah.Setelah itu baru dilihat centring apabila paku sudah tepat pada lingkaran kecil berarti alat tersebut sudah tepat diatas patok apabila belum tepat maka alat harus digeser dengan cara mengendorkan baut pengikat yang berada dibawah alat ukur. Setelah kendor geser alat tersebut agar tepat di atas paku tetapi jangan diputar, sebab kalau diputar posisi nivo pasti akan berubah banyak.
  12. Setelah posisi alat tepat diatas patok maka pengaturan nivo tabung diulangi seperti semula sehinga posisinya ditengah lagi, seperti pada waktu penyetelan pertama. 
  13. Setelah selesai, tentukan titik acuan alat sebagai 0°00'00"(arah utara bumi dengan menggunakan kompas) dan juga tidak lupa untuk mengunci sekrup penggerak horizontal.
  14. Nyalakan layar dengan menggunakan tombol power.
  15. Kemudian setting sudut horizontal 0°00'00" dengan menekan tombol [0 SET] dua kali.•  Satu kali untuk mengetahui sudut vertical •  Dua kali untuk mengetahui persentase kemiringan
  16. Tampilkan pembacaan sudut vertical dengan menekan tombol [V/%]
  17. Apabila di layar pada pembacaan sudut horizontal muncul huruf R menunjukan pembacaan sudut biasa, dan bila ingin diubah menjadi pembacaan sudut luar biasa tekan tombol [R/L].
  18.  Setelah itu di ukur tingginya alat dengan meteran atau roll meter dan alat siap untuk digunakan.
Sekian dulu cara cara menyetting theodolite. semoga bermanfaat!!

Saturday, October 11, 2014

CARA MEMBUAT BLOG


saya dapat tugas dari dosen APTI cara membuat blog . .
neh cara gampang membuat blog :


1. Kunjung situs Blogger.com
2. Isi Email dan password Gmail sobat . Lalu klik tombol "Masuk" atau "Sign in"
3. Selanjutnya Sobat akan dibawa masuk ke halaman awal Blogger.  Di sana akan terlihat akun Gmail sobat di Google+ termasuk foto profilnya. Tapi biarkan saja.  Klik tombol "Lanjutkan ke Blogger".
4. Silahkan Diklik tulisan "Blog Baru", nanti akan muncul tampilan pembuatan blog baru.
Judul: Isi dengan judul blog, misalnya" TEKNOLOGI INFORMASI"
Alamat: Isi alamat blog yang diinginkan di blogspot, misalnya "http://teknologi informasi.blogspot.com/". Apabila muncul tulisan "Alamat blog ini tersedia" berarti nama blog itu bisa digunakan. Tapi jika muncul tulisan "Alamat Blog ini tidak tersedia" berarti alamat tersebut sudah diambil oleh orang lain. Perlu diketahui bahwa alamat URL sebuah blog hanya dimiliki oleh 1 orang di dunia ini
Pilih Template: Silahkan pilih tampilan blog (templete). Ada 7 pilihan template, pilih salah satunya.
Setelah itu klik tombol "Buat blog! bisanya tmpltaenya sederhana, tapi anda bisa cari di google template yang lebih menarik .

Saturday, May 17, 2014

PERMASALAHAN TRANSPORTASI


Di negeri tercinta kita ini permasalahan tarnsportasi masih menjadi pokok permasalahan yaang tak pernah kunjung selesai. mulai dari kemacetan, polusi udara dan lain lain.
Sebagai seorang engineer teman-teman mungkin sering dihadapkan pada permasalahan-permasalahan transportasi dan tindakan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi  permasalahan tersebut. disini merupakan ulasan beberapa permasalahan tarnsportasi yang paling umum di negeri tercinta kita ini.



A. JENIS MASALAH TRANSPORTASI
A.1. Polusi Udara
Menurut UU pokok pengelolaan lingkungan hidup No.4 tahun 1982, polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannyaPolusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

A.2. Konsumsi Energi
Bahan bakar adalah material dengan suatu jenis energi yang bisa diubah menjadi energi berguna lainnya. Bahan bakar yang digunakan untuk transportasi darat berasal dari BBM atau bahan bakar minyak. Berdasarkan UU No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, bahan bakar minyak adalah bahan bakar yang diolah dan/atau berasal dari minyak bumi.Berdasarkan data dari Kementrian Enerdi dan Sumber Daya Mineral, dalam APBN, volume BBM bersubsidi tahun 2010 ditetapkan sebesar 36.504.775 kilo liter. mencapai 40.100.000 kilo liter. Tahun 2009, kuota BBM bersubsidi ditetapkan 36.854.448 kilo liter, realisasinya mencapai 37.837.611 kilo liter.
Metode Kurva “S” merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk memonitor progres sebuah proyek. Cara yang sama dapat diterapkan untuk hal-hal lain, termasuk menganalisa evolusi pertumbuhan kebutuhan energi sebuah negara. Saya membagi Kurva “S” pertumbuhan energi ke dalam empat fase, yaitu fase pra-industrialisasi, fase pembangunan (industrialisasi), fase ekuilibrium, dan fase lanjutan.

A.3.  Lahan dan Estetika
Lahan merupakan bagian dari bentang lahan (Lanscape) yang meliputi lingkungan fisik termasuk iklim, topografi / relief, hidrologi tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Untuk mengatur lahan-lahan di Indonesia agar bisa digunakan untuk sarana, permukiman maupun prasarana, diperlukan suatu pola tata guna lahan. Tata Guna Lahan (land use) adalah  suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu.

A.4.  Kemacetan
Kemacetanadalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas. Faktor-foktor penyebab kemacetan lalu lintas antara lain: tidak seimbangnya luas atau kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan bermotor, ledakan penduduk, peningkatan penggunaan kendaraan pribadi, rendahnya kualitas angkutan umum, kurangnya disiplin dari para pengguna jalan serta kurangnya penanganan dari pemerintah


A.5. Gangguan Kebisingan
Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem, gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di sekitarnya.Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.


PENYEBAB
   Secara umum dapat disimpulkan bahwa penyebabpermasalahan transportasi di darat:
1. Tidak seimbangnya pertambahan jaringan jalan sertafasilitas lalulintas dan angkutan bila di bandingkan dengan pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang berakibat pada meningkatnya volume lalu lintas.
2. Meningkatnya mobilitas orang, barang, jasa dan pariwisata.
3. Kurang disiplinnya pengemudi.
4. Menurunnya kondisi fisik angkutan.
5. Permasalahan tariff dan rute atau trayek.
6. Manajemen lalu lintas yang kurang baik.
7. Ketidak terpaduan pengelolaan system transportasi.
8. Pengembangan kota yang tidak di ikuti dengan sturktur tataguna lahan yang serasi (tataruang belum terpadu)
AKIBAT/DAMPAK
DampakSosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempa  pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan.Sikap oposisiinise cara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka , sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampa kini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.

SOLUSI MENGATASI MASALAH
Alternatif Penanganan
1. Green Transportation
Konsep Green Transportation adalah konsep yang dimaksudkan agar moda transportasi bisa lebih ramah lingkungan, hal ini bisa dilakukan dengan Sistem ini  merupakan perangkat transportasi yang berwawasan lingkungan. Transportasi hijau merupakan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan transportasi yang sedikit atau tidak menghasilkan gas rumah kaca.Gas rumah kaca merupakan salah satu penyebab global warming selama ini.

2. Electronic Road Pricing
Electronic Road Pricing (ERP) is an electronic system of road pricing based on a pay-as-you-use principle. It is designed to be a fair system as motorists are charged when they use the road during peak hours. (Raymon Lim : 2008). Congestion pricing (pungutan biaya kemacetan) merupakan salah satu economic instruments yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Electronic RoadPricing (ERP) merupakan salah satu sebutan untuk Congestion Pricing.
Sistem ini merupakan sistem pungutan kemacetan menggunakan kartu elektronik. Sistem ini membebankan sejumlah biaya kepada pemilik kendaraan karena akan melewati suatu jalur tertentu sebab kendaraannya berpotensi menyebabkan kemacetan pada waktu tertentuKonsep penarikan pajak yang pertama kali dikenal dengan nama Area Licensing Scheme di Singapura, sistem ini dekenalkan oleh Restricted Zone pada tahun 1975. Kemudian ALS diperluas pada jalan-jalan bebas hambatan dengan RPS atau Road Pricing SchemePada September 1998, ERP menggantikan sistem manual untuk RZ dan jalur bebas hambatan. Sejak saat itulah sistem ERP dikenal oleh dunia sebagai salah satu upaya penangan kemacetan.

3. Sustainability Transportation
Transportasi berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan memperhatikan: (a) penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat regenerasinya; dan (b) penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang terbarukan. Sistem transportasi yang berkelanjutan mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin. Sistem transportasi yang berkelanjutan harus memperhatikan setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan. (Wikipedia.org)

Thursday, March 13, 2014

KONSEP RUMAH TAHAN GEMPA





Konsep Dasar 

Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat gempa. Penerapan konsep tahan gempa antara lain dengan cara membuat sambungan yag cukup kuat diantara berbagai elemen tersebut serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat.

Konsep rumah contoh yang dikembangkan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) tidak hanya mengacu kepada konsep desain tahan gempa saja, akan tetapi mencakup konsep pemanfaatan material setempat, budaya masyarakat dalam membangun rumah, serta aspek kemudahan pelaksanaan.

Pondasi

Pondasi menggunakan sistem pondasi batu kali menerus, dimana hubungan antara sloof dengan pondasi dipergunakan angker setiap 0.5 meter. Hal ini dimaksudkan supaya ada keterikatan antara pondasi dengan sloof, sehingga pada saat terjadinya gempa ikatan antara ponadsi dengan sloof tidak lepas.

Dinding

Dinding yang dipakai merupakan perpaduan antara kebiasaan masyarakat setempat yang menggunakan material kayu dan dinding yang terbuat dari batu-bata. Untuk menyatukan dinding dengan kolom maupun sloof, dipergunakan angker yang dipasang pada jarak 0.3 meter. Untuk mengatasi adanya gaya horisontal akibat gempa, maka pada dinding di pasang pengikat silang sebagai pengaku. Setiap bukaan yang cukup lebar seperti : pintu, jendela harus dipasang balok lintel. Dalam desain bangunan ini balok lintel disatukan dengan kayu kusen atas.

Kolom

Kolom menggunakan material kayu dengan ukuran yang ada di pasaran yaitu ukuran 2 x 5/10. Pemakaian ukuran yang ada dipasaran, dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk menahan gaya geser akibat gempa, maka pada ujung bawah kolom dipasang plat berbentu U yang ditanam dalam adukan beton sloof. 

Untuk menjamin adanya satu kesatuan antara kolom dengan rangka kuda-kuda, maka salah satu batang diagonal kuda-kuda dipanjangkan sampai ke kolom. Sementara itu untuk menghindari terlepasnya kusen pintu/jendela, maka batang horisontal kusen pintu/jendela. 

Atap

Kuda-kuda menggunakan material kayu dengan atap menggunakan seng. Metoda sambungan yang dipergunakan sangat sederhana, hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk memperkuat hubungan antara batang dan menjaga stabilitasnya, maka hubungan antara batang membentuk segitiga. Hubungan antara kuda-kuda yang satu dengan kuda-kuda lainnya menggunakan batang pengaku dan batang pengaku di badan bangunan yang biasa disebut dengan batang lintel

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah sambungan antar batang horisontal jangan terletak pada titik buhul, hal ini untuk menghindari terjadinya lendutan, harus dihamai antara sambungan tarik dan sambungan tekan. 

Plafon pada overstek menggunakan kisi-kisi ukuran 2/3, hal ini dikamsudkan untuk memberikan sirkulasi udara yang lebih baik, mengingat atap yang dipergunakan adalah seng yang cukup panas.

Wednesday, February 26, 2014

GEMPA BUMI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA (MAKALAH)


gambar:  peta zona gempa di indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.

B.Rumusan Masalah
1)Apa faktor penyebab gempa bumi ?
2)Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan manusia ?
3)Bagaimana dampak yang ditimbulkan gempa bumi terhadap kehidupan manusia ?

C.Tujuan
Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, sejarah gempa bumi dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.Gempa Bumi

1.Definisi gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.

2.Seismologi
Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika. Gempa bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755 di Lisboa, Portugal menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tonggak awal pemicu perkembangan seismologi modern. Seismologi tidak hanya mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi bawah tanah.

3.Skala Richter
Skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter. Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya. Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi. Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.

Perhitungan matematis skala Richter

4.Magnitudo Gempa
Magnitudo gempa adalah parameter gempa yang berhubungan dengan besarnya kekuatan gempa di sumbernya. Jadi pengukuran magnitudo yang dilakukan di tempat yang berbeda, harus menghasilkan harga yang sama walaupun gempa yang dirasakan di tempat-tempat tersebut tentu berbeda. Richter pada tahun 30-an memperkenalkan konsep magnitudo untuk ukuran kekuatan gempa di sumbernya. Satuan yang dipakai adalah skala Richter (Richter Scale), yang bersifat logaritmik. Pada umumnya magnitudo diukur berdasarkan amplitudo dan periode fase gelombang tertentu.

5.Episenter

Episenter (bahasa Inggris: Epicenter) adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas atau di bawah kejadian lokal yang mempengaruhi permukaan bumi. Dia terletak di atas dimana gempa terjadi. Dia berlawanan dengan hiposenter, lokasi sebenarnya gempa yang terjadi di dalam bumi. Dia terletak tepat di bawah titik peledakan udara senjata nuklir dan tepat di atas titik peledakan bawah tanah. Istilah ini juga dapat digunakan untuk bencana lainnya seperti tabrakan meteor atau dengan benda astronomik lainnya.

6.Seismometer
Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang pada masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi. Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer broadband.

7.Seismogram


Seismogram atau rekaman gerakan tanah, atau grafik aktifitas gempa bumi sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat dipergunakan salah satunya untuk menentukan magnitudo gempa tersebut. Selain itu dari beberapa seismogram yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat gempa atau posisi dimana gempa tersebut terjadi.

8.Cincin Api Pasifik

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.
Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge.

B.Tipe Gempa Bumi
1.Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.
2.Gempa bumi gunung berapi
Gempa bumi gunung berapi terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Ketika magma bergerak ke permukaan gunung berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari. Gempa bumi gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti Pegunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang, Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii.


C.Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

D.Persiapan Menghadapi Gempa Bumi
•Persiapan untuk Keadaan Darurat
1.Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja
2.Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang
3.Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
a.Lampu senter berikut baterai cadangannya
b.Air minum
c.Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
d.Makanan yang tahan lama seperti biskuit
e.Sejumlah uang tunai
f.Buku tabungan
g.Korek api
h.Lilin
i.Helm
j.Pakaian dalam
k.Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
4.Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
5.Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
6.Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami.
•Ketika Terjadi Gempa Bumi
1.Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
2.Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
3.Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio
4.Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
5.Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala
6.Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
7.Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
8.Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.


E.Dampak Kerusakan Akibat Gempa Bumi

Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada tahun 1906


Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989

•6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
•27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
•8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
•26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia.
•26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
•21 Mei 2002 - Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang mati.
•26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
•21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
•17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
•25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
•30 Mei 1998 - Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
•17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
•30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
•21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
•7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
•19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
•16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
•28 Juli 1976 - Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
•4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
•29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
•26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
•24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
•31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
•1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.



BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2.Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3.Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

B.Saran
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1.Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2.Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3.Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.




sumber refrensi

•Waluyo, Joko. 2007. Geografi. Jakarta : Graha Pustaka.
•http://wikipedia.com/gempa_bumi Diakses 22 Pebruari 2008.
•http://earth_quake/penyebab_gempa Diakses 22 Pebruari 2008.
•http://ensiklopedi_indonesia/gempa_terbesar_dalam_sejarah Diakses 22 Pebruari 2011.